Virus
Virus merupakan suatu partikel/substansi sangat kecil (ultra mikroskopik)
yang terdiri atas materi genetik yang diselubungi oleh protein. Pada dasarnya bersifat
parasit yaitu bergantung pada kehidupan sel organisme hidup. Virus dapat
bereplikasi secara bebas di dalam kromosom sel tapi tidak di dalam sel mereka
sendiri. Untuk memperbanyak diri, virus harus masuk ke dalam sel inang dan
menggunakan perangkat replikasi sel inang untuk bereplikasi.
Virus
merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan
peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai
DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki
ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan.
Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau,
dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan
memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases),
Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan
Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil
mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus
berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut
virology.
Replikasi yang dilakukan di dalam inang membuat virus memiliki
bentuk ekstraseluler (virion) dan intraseluler. Bentuk ekstraseluler virus
memungkinkan terjadinya transmisi virus dari satu inang ke inang lain. Pada
keadaan ekstraseluler, virus tidak melakukan aktivitas metabolisme. Saat virus
berada di dalam sel, keadaan intraseluler segera diinisiasi untuk melakukan
replikasi. Pada beberapa virus, aktivitas replikasi hingga pembentukan virus
baru menyebabkan sel inang menjadi rusak atau terganggu. Replikasi yang merusak
tersebut menjelaskan fakta bahwa beberapa virus merupakan agen penyakit. Pada
banyak kasus, apakah virus tersebut menyebabkan penyakit atau tidak tergantung
kondisi sel inang dan lingkungan. Virus menginfeksi semua kelompok utama organisme, yaitu vertebrata, avertebrata, tumbuhan, jamur, bakteri. Beberapa virus memiliki
kisaran inang yang lebih luas dari yang lainnya, tetapi tidak ada yang dapat
melintasi batasan eukariot/prokariot.
Virus merupakan suatu substansi yang unik yang pernah ditemukan.
Berikut ini beberapa penjabaran mengenai profil virus :
·
Struktur dan Anatomi Virus
a.
Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya
diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
b.
Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein.
Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer
yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk
virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan
virus.
c.
Isi
tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni
DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA
merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan
isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus
cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi
virus terdapat beberapa enzim.
d.
Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel
pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang
atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
·
Ciri-ciri Virus
a.
Berukuran
ultra mikroskopis : Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil
daripada ribosom)
b.
Parasit
sejati/parasit obligat
c.
Berbentuk
oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
d.
Kapsid
tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
e.
Dapat
dikristalkan
f.
Aktivitasnya
harus di sel makhluk hidup
·
Klasifikasi Virus
§ Virus
DNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
§
Virus
RNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus
1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus
·
Reproduksi Virus
§
Daur litik (litic cycle)
1) Fase Adsorbsi (fase
penempelan)
2) Fase Injeksi (memasukkan
asam inti)
3) Fase Sintesis (pembentukan)
4) Fase Asemblin (perakitan)
5) Fase Litik (pemecahan sel
inang)
§
Daur lisogenik (lisogenic cycle)
1) Fase Penggabungan
2)
Fase Pembelahan
3) Fase Sintesis
4) Fase Perakitan
5) Fase Litik
Berikut gambaran dari
karakteristik virus beserta alur reproduksinya :
Terima Kasih sudah bekunjung di blog
labmikrobiologi ini...
Dalam blog ini akan Kami share segala sesuatu seputar
mikrobiologi..
Kami pun menyediakan segala keperluan
laboratorium mikrobiologi (khususnya) dan laboratorium umum...
Untuk
info lebih lanjut, silahkan kunjungi link di bawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar