Selasa, 29 Januari 2013

Fungi




Fungi

Fungi adalah kata jamak dari kata Fungus yang berasal dari bahasa latin Fungour. Kata ini awalnya digunakan untuk jamur yang berpendar pada malam hari. Dalam penggunaannya kata ini meluas penggunaannya meliputi thallus seperti tumbuhan tidak berklorofil contohnya mold dan organisme yang sejenis dengan jamur. Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
Fungi dapat tumbuh di berbagai habitat yang tersebar luas. Ditemukan hampir di setiap tempat di bumi pada material organik baik hidup maupun mati. Banyak fungi hidup di tanah berhumus. Tetapi banyak juga yang menyerang organisme hidup, dan dapat hidup di jaringan tumbuhan dan hewan. Organisme ini tidak berklorofil  dan tidak dapat memproduksi makanan sendiri (seperti hewan). Fungi memanfaatkan makanan dari sumber eksternal dari tubuhnya. Hidup sebagai  saprofit yaitu dengan mengkonsumsi bahan-bahan organik dari hewan atau tumbuhan yang telah mati. Terdapat juga fungi yang hidup sebagai parasit dan mengubah jaringan tumbuhan atau hewan hidup. Pada prosesnya, fungi melepaskan enzim ke lingkungannya, sehingga molekul makanan diubah menjadi lebih sederhana dan nutrisinya dapat diserap ke dalam sel.
Sebelum dikenalkannya metode molekuler untuk analisis filogenetik, dulu fungi dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan/plantae karena fungi memiliki beberapa kemiripan dengan tumbuhan yaitu tidak dapat berpindah tempat, juga struktur morfologi dan tempat hidupnya juga mirip. Seperti tanaman, kebanyakan fungi juga tumbuh di tanah. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari kerajaan tumbuhan dan mempunyai kerajaan sendiri karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan. Berikut beberapa ciri-ciri fungi yang mirip dengan makhluk hidup lain :
  • Dengan jenis eukariota lainnya: Sama seperti eukariota, sel fungi memiliki membran inti dengan kromosom yang mengandung DNA. Selain itu, sel fungi juga memiliki beberapa organel sitoplasmik seperti mitokondria, sterol, dan ribosom.
  • Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas dan merupakan organisme heterotrof, memerlukan senyawa organik sebagai sumber energinya.
  • Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel dan vakuola. Fungi bisa bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan seperti grup tanaman basal lainnya (seperti tumbuhan paku dan lumut daun), fungi akan menghasilkan spora. Mirip juga dengan lumut daun dan algae, fungi memiliki nukleus yang haploid.
Ciri-ciri fungi adalah sebagai benikut.
·         Mempunyal membran inti (eukariot), tetapi dapat membuat makanan sendiri karena mengandung kiorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya.
·         Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa.
·         Cabang dan hifa disebut dengan miselium yang berfungsi menyerap makanan dan substratnya.
·         Bersifat saprofit dan parasit.
·         Berkembang biak secara aseksual dan seksual.
·         Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa (fragmentasi).
·         Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk askus spora.
Fungi diklasifikasikan menjadi 6 klasifilasi yaitu :
·         Zygomycota : tumbuhan jamur yang terdiri dari benang-benang hifa yang bersekat, tetapi ada pula yang tidak bersekat. Memiliki ciri-ciri yaitu :
-          Biasa hidup sebagai saprofit.
-          Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.
-          Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memfliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana.
-          Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah.
-          Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan si selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya.
·         Ascomycota : kelompok fungi/jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospona melalui beberapa tahap, yaitu:
-          Perkawinan (kopulasi) antara gametangiUm jantan dan gametangium betina.
-          Bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis.
-          Bersatunya inti yang berasal dan gametangium yang disebut dengan kariogami.
-          Kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi, dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut pembentukan sel bebas.
·         Basidiomycota :  kelompok jamur yang pembentukan sporanya terjadi di atas sel yang disebut basidium. Berikut ciri-cirinya :
-          Basidium terdiri dari beberapa sel yang masing-masing membentuk satu basidiospora.
-          Jamur kelompok ini dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk konidium dan berkembang biak secara seksual dengan membentuk spora basidium.
-          Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup dikayu lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan; jamur api yang dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) berwarna putih dan merah, hidup di tanah; jamur upas (Corticum salmonella).
·         Deuteromycota : Jamur imperfeksi. Ciri-cirinya sebagai berikut :
-          Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya.
-          Tidak termasuk dalam kelas jamur AscomycOta dan Bosidiomycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfecti).
-          Jamur-jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi ini banyak yang menimbulkan penyakit
·         Mikoriza: kelompok fungi (jamur) yang bersimbiosis dengan tumbuhan tingkat tinggi (tumbuhan berpembuluh, Tracheophyta), khususnya pada sistem perakaran. Mikoriza dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan cara menginfeksinya, yaitu ektomikoriza dan endomikoriza.
·         Lumut Kerak (Lichenes) : suatu organisme majemuk yang merupakan suatu bentuk simbiosis erat dari fungus (sebagai mycobiont) dengan mitra fotosintetik (photobiont), yang dapat berupa alga hijau (biasanya Trebouxia) atau sianobakteri (biasanya Nostoc). Kerja sama ini demikian eratnya sehingga morfologinya pun berbeda dari komponen simbiotiknya. Pada beberapa kasus bahkan masing-masing komponen akan mengalami kesulitan hidup apabila ditumbuhkan terpisah.


Struktur Fungi

Klasifikasi Fungi

Terima Kasih sudah bekunjung di blog labmikrobiologi ini...
Dalam blog ini akan Kami share segala sesuatu seputar mikrobiologi..
Kami pun menyediakan segala keperluan laboratorium mikrobiologi (khususnya) dan laboratorium umum...
Untuk info lebih lanjut, silahkan kunjungi link di bawah ini :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar